Kamis, 10 Maret 2016

cerpen



#cerpen
Kalimat Akhir di Dalam Mimpi
Yulia Wulansari

“hei, mau kemana?” deg, jantungku rasanya seperti mau copot. Kalimat yang membubarkan semua usahaku. Kalimat yang kembalikan semangatku untuk berharap. Mengharapkan lagi rasa yang dulu kau berikan. Sekali lagi usahaku melupakanmu gagal. Lalu siapa yang salah dengan semua ini. Aku? Ataukah kamu?. Jelas aku pastinya. Huh mengharapmu lagi, yang tentunya tak akan mungkin kembali. Pliss tolong aku, pergi jauh dari hadapanku. Dan berpalinglah saat melihatku karna senyummu itu sungguh telah jatuhkan percayaku. Tapi aku sadar, aku hanya sejumput garam yang walaupun tanpa aku lautpun tetap asin, bagimu.
“hei, kenapa diem?” suara itu lagi! membuatku lupa lamunanku. Dengan agak gugup aku pun menjawab “eh lu, napa lu kesini. Kayak kagak ada kerjaan aja lu”. “ahaha, lu kayak ama sapa aja. Gua pengen kali ktemu ama lu. Napa? Kagak boleh, kalo mantan terindah lu yang kece ini kangen ama lu?”. “jiaah, lu mah bisa aja”. “ya udah, ayo pulang. Sengaja tau gua jemput lu”
Dan akupun kembali menatapmu, dengan tatapan kosong. Sembariku berfikir mimpikah ini. Ataukah aku yang mungkin salah mengartikan ini.  Jalanan begitu sepi, kosong dan tak ada aktivitas seperti biasanya. Hujan, setiap hujan usai pasti sepi. Hingga hampir tibapun tak kudengar suaramu. Aku hanya bisa menatap punggungmu. Membuatku ingat betapa ku mencintaimu yang hanya sebatas punggungmu saja.
Mengingat masa lalu bersamamu yang begitu indah sungguh menyenangkan. Tapi ketika sadar dengan hubungan kita kini, sangat sakit. Sungguh harapanku hampir sirna, aku hampir lupa caranya mencintai orang lain, bahkan dirimu. Tuhan, tolong bantu aku, harapan ini sungguh menyiksaku. Ini semua salahku, semua salahku, sungguh aku benar – benar bersalah.
Lima tahun lalu, di masa putih abu – abu yang sangat menggembirakan, kutemukan dia. Dia yang dengan senyumnya dapat tumbuhkan semangatku. Dia yang dengan sapanya membuatku bahagia kian hari. Dia yang dengan tatapannya membuatku lupa segalanya. Dan dia yang semua tingkahnya selalu membuatku ingat betapa aku mencintainya.
Cinta yang dengannya menjadikanku menjadi lebih baik dan membuatku merubah segala sifat burukku. Tapi dengan cinta yang ku pendam sungguh aneh. Aku seperti orang gila, betapa tidak. Setiap hari, walau hanya dengan kata “hai” yang kau lontarkan untukku rasanya kau memberikan rasa yang sama. Tapi tidak ketika kau bersama dengannya, sakit memang tapi mau apalagi. Siapa aku? Aku juga tau diri, apa aku untukmu.
Mungkin aku hanya seekor hama pada tanaman. Yang mungkin akan kau semprot dengan pestisida dan akupun akan menghilang dari hidupmu. Setiap hari aku merasa sakit hati, kau dapat dengan mudah berbicara seenaknya dengan wanita lain. Sungguh, ingin rasanya aku memenjarakanmu hingga tiada satupun yang dapat bicara denganmu. Aku cemburu, aku sakit, ingin sekali aku memarahimu. Namun, jangankan memarahimu. Untuk mendekatimu dan bertanya namamu saja aku takut. Payah memang, aku hanya mencintaimu dalam diam. Ya, dengan diam saja aku telah bahagia.
Entah apa yang terjadi, saat senja mulai berwarna jingga. Tiba – tiba ia menyapaku dan menanyakan siapa namaku. Oh Tuhan, sungguh aku merasa dunia ada pada genggamanku. Dan di akhir perkenalan ini. Untuk pertama kalinya ia mengantarkan aku pulang. Ya, Tuhan bila ini mimpi tolong jangan bangunkan aku.
Hampir setiap hari ia mengantarku berangkat dan pulang sekolah. Hingga akhirnya mimpi dari semua mimpiku terjadi. Aku jadian dengan dia. Sebentar memang hanya 2 minggu, ketika aku tau. Aku hanya sebuah permainan di antara berbagai permainan untuknya. Aku mungkin sebuah harta karun yang di perebutkan dia dan teman – temannya. Ya, aku hanya sebuah taruhan. Sakit pastinya, kitapun putus.
Meski tanpa hubungan kita tetap berteman meski perasaanku ini sangat sakit. Untuk kedua kalinya kita memperbaiki hubungan yang telah hancur. Lagi – lagi tidak lama hanya 9 hari. Lucu memang, hubunganku dengannya tidak bertahan lama. Ini bukan karena aku dijadikan taruhan lagi. Tapi karena perjodohannya dengan sahabatku.
Sakit yang kurasakanpun menjadi – jadi, hatiku pun hancur, bahkan akupun hampir merenggut nyawa dengan belati. Sudahlah, aku mencoba ikhlas. Beribu – ribu cara sudah aku lakukan. Dan itu hampir membuatku lupa padamu, mungkin tinggal selangkah. Tapi, hadirmu dan suaramu yang masuk ke telingaku telah membuat semuanya berantakkan. Yang seharusnya satu langkah lagi aku berhasil, aku malah mundur sejuta langkah.
Dan kau menemuiku lagi hanya untuk mengucapkan “tolong, lupakan aku. Aku mencintaimu. Dan akupun tau kaupun juga mencintaiku. Berjanjilah kau akan membuangku jauh – jauh dalam hidup dan di dalam hatimu. Cintaku akan abadi selamanya. Bahkan ketika maut datang aku akan menemuimu untuk terakhir kalinya dan mengucapkan selamat tinggal untukmu. Selamat tinggal kasihku mantan terindah dalam hidupku”.
Kring kring kring, suara telepon membangunkanku dari mimpi. Dengan malas aku ambil telepon dan melihat nama yang tertera Nanda akupun berbicara lirih. Ternyata aku hanya memimpikan dia calon suami Nanda sahabatku. Akupun mengangkat telepon “hallo, ada apa nda pagi – pagi telepon. Penting banget kayaknya”. “Li, Ari li”. “ya, nda ada apa dengan Ari”. “Ari li, 2 jam lalu. Dia pergi”. “nah lo, pergi aja curhat ke gua. Emang pergi kemana”. “dia pergi, nemuin Tuhan”, ucapnya dengan suara tangis yang sangat keras.
Akupun lemas dan menjatuhkan telepon, sembari mengingat mimpi semalam.


Yulia Wulansari, lahir di Jombang 3 juli 1998 di sebuah keluarga kecil yang sederhana. Hobi membaca dan menulis.

Senin, 08 Februari 2016

Kecewa



Ketika senja mulai berlalu, dan hitamnya langit mulai muncul. Sembulan kecewa datang dan terus datang. Sembari terus berlari, meski sakit tapi tekad tetap menyemburkan kobarnya. Hingga akhinya aku mulai tertatih ya tertatih – tatih menghilangkan kenangan tentang kita.
        Rasanya begitu sulit, lagipula ini tak terlalu berarti. Tapi anggapanmu yang mengatakan ini hal sepelelah yang membuatku yakin untuk berhenti. Aku mencoba berhenti, berhenti mempercayaimu. Walau sebelumnya aku selalu yakin padamu. Ah sudahlah percuma juga. Hati ini selaksa di timpa bara api panas, sakit, menyiksa. Ma’afmu tak berarti untukku.
        Ya hati yang terbakar kau siram dengan air. Betapa tak tersiksa kau yang nyalakan api ini lalu kau pula yang sirami air hingga padam. Padam memang tapi tetap saja rusak. Tak usah khawatir, sebelum ma’afmu terlontar. Sudah kuma’afkan engkau. Tapi sayang, percayaku telah hilang.
        Jadi jangan lagi panggil sahabat. Tak usah ucap sahabat, kita teman. Ya meski bukan sahabat tapi sama saja kan yang penting nggak ada permusuhan. Sebab sahabat nggak akan pernah menghakimi. Tidak pernah menjatuhkan apalagi tak menghargai dan mengkufuri.
        Gampangkan, kita sekarang teman. Kita teman karna teman itu tak memihak dan tak menjatuhkan. Karna persahabatan itu tak pernah bersalah.

Kamis, 26 Maret 2015

kenantian bahagia

kadang airmata yang tertuang. . .
tidak h.a krna ter5buang. . .
kdang krna senank ,,,
bkan tdak mungkint qw bahagia. . .

angin pun dapath berpindah. . .
tanpa arah ia berlalu. . .
terpauth tujuant punt tak. . .
ia pergi sesuka.a ,,,,

mengharap ,,, tk lah. . .
terbak mungkint enyah. . .
berpusath menyergap. . .
ahaha tk bisakah menanti. . .

qw h.a ingin mencari dri.qw. . .
iya ,,, qw. d mana qw. . .
da kah qw u/.mu. . .
ckup tau. . .

Senin, 16 Maret 2015

SODA

inilah yang Terjadi pada Tubuh Sesaat Setelah Meminum Soda Meminum sekaleng minuman bersoda di siang hari benar-benar menggiurkan. Rasa dahaga segera berganti dengan kesegaran. Namun, tahukah Anda, apa yang terjadi di dalam tubuh saat soda masuk ke dalamnya? Berikut ini ulasannya, seperti dilansir laman Daily Health Post.
10 Menit Pertama
Kandungan gula yang mencapai 10 sendok teh akan segera masuk ke dalam sistem tubuh. Kita memang tidak akan muntah karena rasa manis yang luar biasa. Pasalnya, asam fosfat yang terkandung di dalamnya akan memotong rasa itu.
20 Menit
Kadar gula dalam tubuh akan naik yang akhirnya menaikkan kadar insulin. Hati kita akan mengatasinya dengan mengubah gula tersebut menjadi lemak.
40 Menit
Penyerapan kafein selesai. Tekanan darah akan meningkat. Hati akan merespons dengan mengalirkan gula ke dalam aliran darah. Kantuk akan hilang akibat reseptor adenosis di otak terblokir.
45 Menit
Tubuh mulai merangsang dopamin yang merangsang pusat kesenangan di otak. Cara kerjanya sama seperti heroin.
Lebih dari 60 Menit
Asam fosfat akan mengikat kalsium, magnesium, dan seng dalam usus bagian bawah. Hal ini akan meningkatkan metabolisme tubuh secara signifikan. Dan parahnya, dosis tinggi gula dan pemanis buatan juga akan meningkatkan eksresi kalsium.
Selain itu, sifat diuretik dari kafein muncul. Kita akan merasa ingin buang air kecil. Ditambah lagi, kadar gula yang mulai meninggi akan membuat kita mudah marah dan menjadi lamban.
Ada yang mau menambahkan?
sumber : http://www.apakabardunia.com/…/inilah-yang-terjadi-pada-tub…

Cara Menghindari Penyakit Menular Seksual

3 Langkah Cara Menghindari Penyakit Menular Seksual

www.griyanatural.com - Sering melakukan hubungan seksual dengan beda-beda pasangan atau hubungan seksual yang tidak dilakukan dengan menggunakan kondom bisa menyebabkan penyakit seksual, baik pada pria atau si wanita.
Berbagai penyakit menular seksual atau PMS seperti herpes, klamidia dan gonore sangat berbahaya bagi kaum pria. Bahkan, penyakit itu bisa menurunkan kualitas hidup dan juga kepercayaan dirinya secara drastis.
Untuk menghindari berbagai jenis penyakit menular seksual tersebut, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, seperti yang dikutip dari Magforwomen.
1. Gunakan pengaman
Sat melakukan hubungan seksual, pastikan untuk selalu memakai kondom. Penggunaan kondom merupakan pencegahan tepat agar infeksi tak menyebar kepada pasangan. Selain itu, pastikan bahwa kondom yang Anda gunakan dalam keadaan baik.
2. Memeriksakan diri
Melakukan pemeriksaan secara teratur sangat perlu dilakukan oleh Anda yang sering berhubungan seks yang intens. Tujuannya adalah untuk memastikan apakah Anda sudah terjangkit PMS atau belum. Jika memang sudah terjangkit, langkah ini bisa memberikan Anda waktu untuk mengambil penanganan yang tepat. Lebih penting lagi, pemeriksaan ini akan mencegah Anda terinfeksi PMS dari pasangan Anda.
3. Membicarakannya
Dalam beberapa kasus, berbicara secara terbuka dengan pasangan bisa membantu menghindari PMS. Hal ini karena kepercayaan itu penting bila Anda sudah memiliki hubungan yang intim secara fisik dengan seseorang. Demikian juga tidak kalah pentingnya untuk menyadari segala risikonya.